Rumah Adat Tongkonan , yang
berasal dari bagian utara Provinsi Sulawesi Selatan, merupakan
kelompok etnis yang dikenal luas karena keberagaman budaya dan
keunikan tradisinya. Nama Toraja sendiri berasal dari istilah
To Riaja, yang berarti "orang yang tinggal di negeri atas"
atau "surga." Menurut kepercayaan masyarakat setempat, rumah
adat mereka, yang dikenal dengan sebutan Tongkonan, dibangun
di surga dengan empat tiang penyangga, kemudian dicontohkan di
bumi melalui upacara adat yang diadakan oleh para leluhur.
Rumah Tongkonan ini tidak hanya dikenal karena arsitektur megahnya yang mencerminkan kekuatan tradisional, tetapi juga karena variasi yang ditentukan oleh kelas sosial penghuninya. Dalam budaya matrilineal suku Toraja, rumah Tongkonan dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan status sosial penghuninya. Rumah Tongkonan Batu, misalnya, dihuni oleh bangsawan keturunan, sementara Rumah Tongkonan Pekamberan ditempati oleh pejabat adat atau pemerintah. Selain itu, ada juga Rumah Tongkonan Layuk, yang digunakan bukan untuk tempat tinggal tetapi untuk kegiatan pemerintahan.
Rumah Adat Tongkonan
Tongkonan dapat ditemukan di kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Pusat budaya Toraja terletak di kota Rantepao, ibukota Toraja Utara, dan Makale, ibukota Tana Toraja.
Arsitektur megah dengan empat tiang penyangga
Atap melengkung yang khas
Tongkonan Batu: Dihuni oleh bangsawan keturunan
Tongkonan Pekamberan: Ditempati oleh pejabat adat atau pemerintah
Tongkonan Layuk: Digunakan untuk kegiatan pemerintahan, bukan tempat tinggal
Tempat tinggal
Beberapa jenis digunakan sebagai tempat melaksanakan upacara adat
Melambangkan rumah yang berasal dari surga, dengan desain yang mencerminkan status sosial dan budaya matrilineal