Museum La Galigo , yang terletak di Jalan Ujung Pandang Nomor 1, Makassar, Sulawesi Selatan, pertama kali didirikan pada 1 Mei 1970. Museum ini berada di kompleks Fort Rotterdam dan sebelumnya dikenal sebagai Celebes Museum, yang didirikan pada tahun 1938 oleh pemerintah Hindia Belanda. Celebes Museum, yang menempati beberapa gedung di Fort Rotterdam, menyimpan koleksi seperti keramik, peralatan rumah tangga tradisional, dan alat musik sebelum terhenti selama pendudukan Jepang.

Pada 24 Februari 1974, Museum La Galigo resmi diresmikan sebagai museum provinsi oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Perubahan nama dan status museum terjadi pada 28 Juni 2001, menjadi UPTD Museum La Galigo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, dan diatur ulang pada tahun 2009 berdasarkan peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 40 tahun 2009.

Museum La Galigo memiliki koleksi sebanyak 4.999 item, termasuk objek prasejarah, numismatik, keramik asing, sejarah, dan naskah. Selain itu, museum ini menyimpan koleksi etnografi yang mencakup berbagai objek hasil teknologi, kesenian, peralatan hidup, serta benda buatan dan penggunaan suku asli Sulawesi Selatan seperti Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Museum ini juga memiliki objek peninggalan kerajaan lokal dan barang-barang bersejarah, termasuk senjata yang digunakan selama revolusi kemerdekaan.