Museum Kota Makassar , terletak di Jalan Balai Kota No. 11 A, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan, menyimpan informasi bersejarah tentang identitas, sejarah, dan budaya kota tersebut. Gedung museum ini merupakan bangunan cagar budaya yang dibangun sejak era kolonial Belanda, berfungsi awalnya sebagai kantor Pemerintah 'Gemeente Makassar' dan merupakan kantor Walikota pertama di luar Benteng Rotterdam.

Selesai dibangun pada tahun 1918, gedung ini diresmikan oleh Walikota I Gemeente Makassar, J.E. Danbrink, pada tahun yang sama. Setelah digunakan sebagai kantor Walikota hingga 1942 dan kemudian selama masa kemerdekaan hingga 1993, gedung ini akhirnya dipindahkan fungsi sebagai Museum Kota Makassar. Saat ini, gedung yang dulu menjadi kantor Walikota Makassar tersebut juga berfungsi sebagai kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.

Museum Kota Makassar menyimpan berbagai koleksi penting, termasuk bola meriam yang mencerminkan sejarah pertempuran antara kerajaan Gowa dan Belanda. Terdapat juga koleksi foto reproduksi dan naskah, serta foto-foto peristiwa dan bangunan sejarah Kota Makassar dari masa lalu. Museum ini memiliki patung dan relief potret Ratu Wilhelmina dan Yuliana dari era kolonial, serta koleksi patompo yang menghormati mantan Walikota Makassar yang berkontribusi pada kemajuan kota. Di lantai II, Maula Art Galeri menyimpan pernak-pernik tradisional hasil kerajinan rakyat. Selain itu, museum ini juga menampilkan foto-foto mantan Walikota Makassar untuk memberikan informasi lengkap tentang para pemimpin kota.