Masyarakat Bugis-Makassar memiliki beragam budaya yang masih
dilestarikan hingga kini, salah satunya adalah Jas Tutup. Jas
Tutup, atau dikenal juga sebagai Jas Tutu' atau Baju Bella
Dada, merupakan pakaian adat pria Bugis-Makassar yang biasanya
dipakai pada acara-acara adat atau pesta pernikahan. Jas ini
memiliki ciri khas lima kancing berwarna emas atau perak di
bagian depan, dengan tambahan dua kancing di bawah lengan,
serta aksesoris rantai emas yang senada dengan kancingnya.
Jas Tutup biasanya dipadukan dengan sarung sutera berwarna
mencolok, seperti merah dan hijau, serta dilengkapi dengan
penutup kepala khas Sulawesi Selatan, yaitu Songkok Pa'biring
atau Songkok Recca. Pakaian ini menonjolkan pengaruh budaya
Islam dalam masyarakat Bugis-Makassar. Pada upacara adat atau
pesta perkawinan, Jas Tutup umumnya berwarna hitam, namun
seiring perkembangan zaman, jas ini hadir dalam berbagai warna
seperti putih, krem, merah tua, kuning coklat, hingga oranye.
Warna-warna pada Jas Tutup memiliki makna khusus; hitam dan putih menegaskan kedalaman dan kesucian, sementara coklat sering dipakai oleh keluarga bangsawan sebagai simbol kebangsawanan, persahabatan, dan kesucian. Selain itu, warna emas pada kancing Jas Tutup menandakan status sosial yang tinggi dalam masyarakat. Dalam pernikahan, pengantin pria biasanya mengenakan Jas Tutup dari kain antallasa atau benang emas, dengan pilihan warna cerah seperti hijau terang, merah, kuning emas, dan pink.
Jas Tutup (dikenal juga sebagai Jas Tutu' atau Baju Bella Dada)
Kain antallasa (benang emas) untuk pengantin, kain biasa untuk lainnya
Acara adat
Pesta perkawinan
Upacara lainnya
Rantai emas
Kancing emas aatau perak
sarung sutera (lipa' Sabbe)
Songkok Pa'biring
Songkok Recca (penutup kepala)
Warna hitam dan putih melambangkan kedalaman dan kesucian, warna coklat menunjukkan kebangsawanan dan persahabatan, sedangkan warna emas pada kancing menandakan status sosial yang tinggi.